MAKALAH
PERKEMBANGAN PESERTA
DIDIK
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
DISUSUN OLEH :
Roslina Sinaga NPM
15210036
FKIP
BAHASA INGGRIS
UNIVERSITAS ISLAM
KALIMANTAN SELATAN
MUHAMMAD ARSYAD AL
BANJARY
TAHUN AJARAN
2016
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini dapat tersusun
hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih kepada
pihak yang berkontribusi sehingga makalah kami ini dapat terselesaikan
Dan harapan kami semoga
makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk
ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi
lebih baik lagi.
Karena keterbatasan
pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak kekurangan dalam
makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Banjarmasin,6 April 2016
Penyusun I
Roslina Sinaga
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan
merupakan suatu proses yang terjadi selama manusia hidup. Perkembangan
individu merupakan pola gerakan atau perubahan yang secara dinamis dimulai dari
pembuahan atau konsepsi dan terus berlanjut sepanjang siklus kehidupan manusia
yang terjadi akibat dari kematangan dan pengalaman (Hurlock, 1991; Rice, 2002).
Pembentukan pada masa dini ini akan bersifat tetap dan
mempengaruhi sifat penyesuaian fisik, psikologis dan sosial pada masa-masa yang
kemudian. Hal ini pula menyebabkan mengapa perlakuan terhadap anak pada masa
dini ini harus sedemikian rupa sehingga dapat mengarah kepada penyesuaian
sosial dan penyesuaian pribadi yang baik pada masa yang akan datang. Dalam
proses ini banyak dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu yaitu, pendidikan,
pergaulan, lingkungan, keluarga dan lainnya. Misalnya kita setiap hari banyak
menemui orang-orang, yang satu baik dan aktif, yang satu terbilang nakal. Oleh karena itu perlu kita ketahui faktor–faktor apa saja
yang dominan pengaruhnya dalam perkembangan peserta didik.
B. Rumusan masalah
1. Faktor – faktor apa sajakah yang
mempengaruhi perkembangan peserta didik?
2. Mengetahui
aliran yang berhubungan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan peserta didik.
C. Tujuan
Pembahasan
1. Mengetahui
faktor – faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan peserta didik
2.
Mengetahui
aliran yang berhubungan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan peserta didik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA / PEMBAHASAN
Dalam pengkajian Perkembangan Individu ini ada dua istilah
yang sering muncul, pertama perkembangan (development) dan kedua adalah
pertumbuhan (growth). Istilah perkembangan dititikberatkan pada
aspek-aspek yang bersifat psikis (kualitatif), sedangkan pertumbuhan dipakai
untuk perubahan-perubahan yang bersifat fisik (kuantitatif). Antara fisik dan
psikis ini saling berkaitan dalam menelaah kehidupan manusia (Desmita,2012).
Pertumbuhan dan perkembangan kadang-kadang masih kabur pengertiannya dan sukar
dibedakan. Biasanya istilah-istilah itu digunakan untuk menjelaskan adanya
perubahan yang bersifat progresif namun sifatnya berbeda.
Secara rinci, perbedaan antara pertumbuhan dan perkembangan
adalah:
a.
Pertumbuhan (Growth): cenderung lebih bersifat
kuantitatif dan berkaitan dengan aspek fisik.
Contoh: ukuran berat dan tinggi
badan , ukuran dimensi sel tubuh, umur tulang yang bisa diukur.
b. Perkembangan (Development: cenderung lebih
bersifat kualitatif, berkaitan dengan
pematangan fungsi organ individu
Contoh:
1.
Bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks
dalam pola yang teratur, misalnya dalam perkembangan bahasa, emosi,
intelektual, perilaku
2.
Perkembangan periode bayi sampai anak. Kita melihat bahwa bayi dan anak berbeda
sebagai hasil dari pertumbuhan, tetapi disini juga terdapat perubahan struktur
dan bentuk. Jadi, bentuk bayi tidak sama dengan bentuk anak (bentuknya bukan
bentuk bayi dalam ukuran besar). Untuk perubahan strukturnya yaitu secara
berproses melalui kematangan dan belajar, tangan anak sudah bisa digunakan
untuk makan sendiri.
A. Faktor – Faktor
Yang Mempengaruhi Perkembangan Peserta Didik
Kajian
medik dan psikologi perkembangan menunjukkan bahwa disamping dipengaruhi oleh
faktor bawaan, kualitas individu juga sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor
lain, seperti faktor lingkungan yang tidak lepas dari pengaruh faktor
psikososial. Baik faktor bawaan atau sering juga disebut faktor keturunan dan
faktor lingkungan. Kedua faktor ini berbeda-beda antara individu yang satu
dengan yang lain, sehingga menyebabkan perbedaan yang disebut dengan istilah individual
differences. Berdasarkan hal ini, masing-masing individu memiliki
keunikan atau kekhasan sendiri baik dalam setiap gejala jiwa yang meliputi
aspek kognitif, afektif dan psikomotorik yang terlihat dalam kemampuan
berfikir, merasakan sesuatu, serta sikap dan perilakunya sehari-hari. Dalam
melihat dan menyikapi perbedaan tersebut, hendaknya pendidik menyadari bahwa
tidak semua individu dapat diperlakukan dengan cara yang selalu sama.
Masing-masing individu memiliki kekhasan sendiri, sehingga pendekatan yang
sifatnya personal maupun institusional tentu berbeda.
Untuk
lebih jelasnya, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan individu
adalah sebagai berikut:
1. Faktor Internal
a. Faktor Genetika
(hereditas)
Gen adalaah substansi/materi pembawa sifat yang diturunkan
dari induk. Gen mempengaruhi ciri dan sifat mahluk hidup, misalnya bentuk
tubuh, tingga tubuh, warna kulit, dan sebagainya. Gen juga menentukan kemampuan
metabolisme mahluk hidup, sehingga mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangannya.
Hereditas merupakan “totalitas karakeristik
individu yang diwariskan orang tua kepada anak, atau segala potensi baik fisik
maupun psikis yang dimiliki individu sejak masa konsepsi sebagai pewarisan dari
pihak orang tua melalui gen-gen.
Meskipun peranan gen sangat penting, factor genetis bukan
satu-satunya factor yang menentukan pola pertumbuhan dan perkembangan karena
juga dipengaruhi oleh factor lainnya.
b. Faktor Fisiologis
Faktor-faktor
fisiologis adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik individu.
Factor fisiologis yang mempengaruhi perkembangan peserta didik diantaranya
adalah:
1) Tubuh dan warna kulit.
Tubuh merupakan bagian dari pertumbuhan dan
perkembangan seseorang yang tidak bisa
disamakan dengan yang lainnya, begitupun dengan warna kulit seseorang. Hal ini
akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan seseorang sesuai dengan tahap
perkembangannya.
2)
Faktor Gizi atau Asupan Makanan
Kesehatan
individu sangat tergantung pada pemberian gizi yang baik dan berimbang. Hal ini
merupakan faktor yang sangat penting dalam merangsang tumbuh kembang individu
dan merangsang perkembangan otak dan sistem syarafnya yang merupakan bagian
paling penting dalam menentukan tumbuh dan kembang individu.
3) Cacat dan penyakit
Kondisi
individu yang cacat atau mempunyai penyakit tertentu, tentu saja akan
berpengaruh terhadap perkembangan anak. Pengaruh yang diberikan tidak hanya
pengaruh pada fisik saja, melainkan juga secara psikologis. Cacat atau penyakit
banyak disebabkan oleh beberapa hal yaitu :
a) Pengaruh
genetik
b) Ibu yang kurang gizi pada saat mengandung.
c) Obat-obatan dan
alkohol.
d) Radiasi
e) Penyakit yang
diderita Ibu selama kehamilan
f)
Keadaan Emosi pada Ibu saat hamil.
c. Faktor Psikologis.
Kondisi fisik dan psikis individu
sangat berkaitan. Kondisi fisik yang tidak sempurna atau cacat juga berkaitan
dengan persepsi individu terhadap kemampuan dirinya. Begitupun dengan
ketidakmampuan intelektual yang diulas sebelumnya dapat disebabkan karena
kerusakan sistem syaraf , kerusakan otak atau mengalami retardasi mental.
Dalam hal
kejiwaan, kapasitas Mental, Emosi, dan Intelegensi setiap orang itu berbeda.
Kemampuan berpikir mempengaruhi banyak hal, seperti kemampuan belajar,
memecahkan masalah, dan berbahasa. Anak yang berkemampuan intelektual tinggi
akan berkemampuan berbahasa secara baik. Oleh karena itu kemampuan intelektual
tinggi, kemampuan berbahasa baik, dan pengendalian emosional secara seimbang
sangat menentukan keberhasilan dan kecerdasan dalam perkembangan sosial
anak.
Beberapa faktor psikologis yang
utama mempengaruhi proses perkembangan siswa, hormone, intelegensi, motivasi,
sikap, dan bakat.
1) Hormon
Hormon
merupakan zat yang berfungsi mengendalikan berbagai fungsi di dalam tubuh.
Meskipun kadarnya sedikit, hormone memberikan pengaruh yang nyata dalam
pengaturan berbagai proses dalam tubuh. Hormone akan mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan pada mahluk hidup beragam jenisnya.
2) Kecerdasan/inteligensi
siswa
Pada umumnya kecerdasan diartikan
sebagai kemampuan psiko-fisik dalam mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri
dengan lingkungan melalui cara yang tepat. Dengan demikian, kecerdasan bukan
hanya berkaitan dengan kualitas otak saja, tetapi juga organ-organ tubuh yang
lain. Namun bila dikaitkan dengan kecerdasan, tentunya otak merupakan organ
yang penting dibandingkan organ yang lain, karena fungsi otak itu sendiri
sebagai pengendali tertinggi (executive control) dari hampir seluruh aktivitas
manusia.
Pemahaman tentang tingkat kecerdasan
individu dapat diperoleh oleh orangtua dan guru atau pihak-pihak yang
berkepentingan melalui konsultasi dengan psikolog atau psikiater. Sehingga
dapat diketahui anak didik berada pada tingkat kecerdasan yang mana, amat
superior, superior, ratarata, atau mungkin lemah mental. Informasi tentang
taraf kecerdasan seseorang merupakan hal yang sangat berharga untuk
memprediksi kemampuan belajar seseorang. Pemahaman terhadap tingkat kecerdasan
peserta didik akan membantu mengarahkan dan merencanakan bantuan yang akan
diberikan kepada siswa.
3)
Seks
Perbedaan perkembangan antara kedua
jenis seks tidak tampak jelas yang nyata kelihatan adalah kecepatan dalam
pertumbuhan jasmaniyah. Pada waktu lahir anak laki-lakilebih besar dari
perempuan, tetapi anak perempuan lebih cepat perkembangannya dan lebih cepat
pula dalam mencapai kedewasaannya dari pada anak laki-laki. Anak perempuan pada
umumnya lebih cepat mencapai kematangan seksnya kira-kira satu atau dua tahun
lebih awal dan pisiknya juga tampak lebih cepat besar dari pada anak lakilaki.
Hal ini jelas pada anak umur 9 sampai 12 tahun
4) Motivasi
Motivasi
adalah salah satu faktor yang memengaruhi keefektifan kegiatan belajar siswa.
Motivasilah yang mendorong siswa inginn melakukan kegiatan belajar. Para ahli
psikologi mendefinisikan motivasi sebagai proses di dalam diri individu yang
aktif, mendorong, memberikan arah, dan menjaga perilaku setiap saat. Motivasi
juga diartikan sebagai pengaruh kebutuhan-kebutuhan dan keinginan terhadap
intensitas dan arah perilaku seseorang. Seperti seorang siswa yang gemar
membaca, maka ia tidak perlu disuruh-suruh untuk membaca, karena membaca tidak
hanya menjadi aktivitas kesenangannya, tapi bisa jadi juga telah menjadi
kebutuhannya.
5) Sikap
Dalam proses belajar, sikap individu
dapat memengaruhi keberhasilan proses belajarnya. Sikap adalah gejala internal
yang berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespons
dengan cara yang relatif tetap terhadap objek, orang, peristiwa dan sebagainya,
baik secara positif maupun negatif (Sutirna, 2003). Sikap siswa dalam belajar
dapat dipengaruhi oleh perasaan senang atau tidak senang pada performan guru,
pelajaran, atau lingkungan sekitarnya. Dan untuk mengantisipasi munculnya sikap
yang negatif dalam belajar, guru sebaiknya berusaha untuk menjadi guru yang
profesional dan bertanggung jawab terhadap profesi yang dipilihnya. Dengan
profesionalitas, seorang guru akan berusaha memberikan yang terbaik bagi
siswanya; berusaha mengembangkan kepribadian sebagai seorang guru yang empatik,
sabar, dan tulus kepada muridnya; berusaha untuk menyajikan pelajaran yang
diampunya dengan baik dan menarik sehingga membuat siswa dapat mengikuti
pelajaran dengan senang dan tidak menjemukan; meyakinkan siswa bahwa bidang
srudi yang dipelajari bermanfaat bagi diri siswa.
6)
Bakat
Faktor psikologis lain yang
memengaruhi proses perkembangan adalah bakat. Secara umum, bakat (aptitude) didefinisikan
sebagai kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan
pada masa yang akan datang (Sutirna, 2013). Berkaitan dengan belajar, Slavin
(Sutirna,2013) mendefinisikan bakat sebagai kemampuan umum yang dimiliki
seorang siswa untuk belajar. Dengan demikian, bakat adalah kemampuan
seseorangyang menjadi salah satu komponen yang diperlukan dalam proses belajar
seseorang. Apabila bakat seseorang sesuai dengan bidang yang sedang
dipelajarinya, maka bakat itu akan mendukung proses belajarnya sehingga
kernungkinan besar ia akan berhasil.
Pada dasarnya, setiap orang
mempunyai bakat atau potensi untuk mencapai prestasi belajar sesuai dengan
kemampuannya masing-masing. Karena itu, bakat juga diartikan sebagai kemampuan
dasar individu untuk melakukan tugas tertentu tanpa tergantung upaya
pendidikan dan latihan. Individu yang telah memiliki bakat tertentu, akan lebih
mudah menyerap segala informasi yang berhubungan dengan bakat yang
dimilikinya. Misalnya, siswa yang berbakat di bidang bahasa akan lebih mudah
mempelajari bahasa-bahasa lain selain bahasanya sendiri.
2. Faktor Eksternal
Faktor
eksternal merupakan hal – hal yang datang atau ada di luar diri siswa/peserta
didik yang meliputi lingkungan (khususnya pendidikan) dan pengalaman
berinteraksi siswa tersebut dengan lingkungan. faktor eksternal yang
memengaruhi perkembangan dapat digolongkan menjadi 7 macam yaitu: faktor
biologis, physis, ekonomis, cultural, edukatif, religious dan lingkungan.
a. Faktor Biologis
Bisa diartikan, biologis dalam konteks ini adalah faktor
yang berkaitan dengan keperluan primer seorang anak pada awal kehidupanya:
Faktor ini wujudnya berupa pengaruh yang datang pertama kali dari pihak ibu dan
ayah.
b. Faktor Physis
Faktor ini
mencakup kondisi keamanan, cuaca, keadaan geografis, sanitasi atau kebersihan
lingkungan, serta keadaan rumah yang meliputi ventilasi, cahaya, dan kepadatan
hunian (Soetjiningsih, 1998). Semua kondisi di atas sangat mempengaruhi
bagaimana individu dapat menjalankan proses kehidupannya. Sebagai contoh,
kondisi daerah yang tidak aman karena adanya pertikaian dapat menyebabkan
tekanan tersendiri bagi individu dan proses imitasi atau peniruan perilaku
kekerasan yang dapat berpengaruh dalam pola perilaku individu. Sementara itu
kondisi yang jelek pada faktor cuaca, kurangnya sanitasi atau kebersihan
lingkungan, keadaan rumah yang tidak menunjang hidup sehat, serta keadaan
geografis yang sulit, misalnya karena di daerah terpencil yang jauh dari
informasi, sulit dijangkau, serta rawan akan bencana alam, selain dapat
mempengaruhi tekanan psikis juga mempengaruhi faktor kesehatan karena
pengobatan yang sulit didapatkan.
Semua ini jelas membawa dampak masing–masing terhadap
perkembangan anak–anak yang lahir dan dibesarkan disana. Bersosialisasi
memerlukan kematangan fisik dan psikis. Untuk mampu mempertimbangan dalam
proses sosial, memberi dan menerima pendapat orang lain, memerlukan kematangan
intelektual dan emosional.
c. Faktor
Ekonomis/Status Sosial Ekonomi
Dalam proses perkembanganya, betapapun ukuranya
bervariasi, seorang anak pasti memerlukan biaya. Biaya untuk makan dan minum
dirumah, tetapi juga untuk membeli peralatan
sekolah yang dibutuhkan oleh siswa. Kehidupan sosial banyak dipengaruhi oleh
kondisi atau status kehidupan sosial keluarga dalam lingkungan masyarakat.
Masyarakat akan memandang anak, bukan sebagai anak yang independen, akan tetapi
akan dipandang dalam konteksnya yang utuh dalam keluarga anak itu. “ia anak
siapa”. Secara tidak langsung dalam pergaulan sosial anak, masyarakat dan
kelompoknya dan memperhitungkan norma yang berlaku di dalam keluarganya. Dari pihak
anak itu sendiri, perilakunya akan banyak memperhatikan kondisi normatif yang
telah ditanamkan oleh keluarganya. Sehubungan dengan itu, dalam kehidupan
sosial anak akan senantiasa “menjaga” status sosial dan ekonomi keluarganya.
Dalam hal tertentu, maksud “menjaga status sosial keluarganya” itu
mengakibatkan menempatkan dirinya dalam pergaulan sosial yang tidak tepat. Hal
ini dapat berakibat lebih jauh, yaitu anak menjadi “terisolasi” dari
kelompoknya. Akibat lain mereka akan membentuk kelompok elit dengan normanya
sendiri.
d. Faktor Cultural
Di Indonesia ini, jika dihitung ada berpuluh bahkan
beratus kelompok masyarakat yang masing–masing mempunyai kultur, budaya, adat
istiadat, dan tradisi tersendiri, dan hal ini jelas berpengaruh terhadap
perkembangan anak–anak.
e. Faktor Edukatif
Pendidikan merupakan proses sosialisasi anak yang
mempunyai pengaruh terhadap perkembangan anak manusia terarah. Hakikat
pendidikan sebagai proses pengoperasian ilmu yang normatif, yang memberikan
warna kehidupan sosial anak di dalam masyarakat dan kehidupan mereka di masa
yang akan datang. Pendidikan dalam arti luas harus diartikan bahwa perkembangan
anak dipengaruhi oleh kehidupan keluarga, masyarakat, dan kelembagaan.
Penanaman norma perilaku yang benar secara sengaja
diberikan kepadapeserta didik yang belajar di kelembagaan pendidikan (sekolah).
Kepada peserta didik bukan saja dikenalkan kepada
norma-norma lingkungan dekat, tetapi dikenalkan kepada norma kehidupan
bangsa(nasional) dan norma kehidupan antarbangsa. Etik pergaulan membentuk
perilaku kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Faktor pendidikan ini relatif
paling besar pengaruhnya dibandingkan dengan faktor yang lain.
f. Faktor
Religious
Sebagai contoh seorang anak yang hidup dilingkungan yang kental
dengan suasana religius, sudah pasti ia akan berebeda dengan anak lain yang
tidak berada dalam lingkungan religi yang
kental, yang sekedar terhitung orang beragama, lebih–lebih yang memang tidak
beragama sama sekali, ini adalah persoalan perkembangan pula, menyangkut proses
terbentunya prilaku seorang anak dengan agama sebagai faktor penting yang
mempengaruhinya karena pondasi agama merupakan salah satu faktor yang sangat
berpengaruh dan berperan penting sebagai media kontrol dalam perkembangan
peserta didik.
g. Faktor
Lingkungan
1) Lingkungan
sosial masyarakat. Kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa akan
memengaruhi perkembangan
anak. Lingkungan siswa yang kumuh, banyak pengangguran dan anak telantar juga
dapat memengaruhi aktivitas belajar siswa, paling tidak siswa kesulitan ketika
memerlukan teman belajar, diskusi, atau meminjam alat-alat belajar yang
kebetulan belum dimilikinya.
2) Lingkungan
sosial keluarga. Lingkungan ini sangat memengaruhi kegiatan perkembangan belajar.
Ketegangan keluarga, sifat-sifat orangtua, demografi keluarga (letak rumah),
pengelolaan keluarga, semuanya dapat memberi dampak terhadap aktivitas belajar
siswa. Hubungan antara anggota keluarga, orangtua, anak, kakak, atau adik yang
harmonis akan membantu siswa melakukan aktivitas belajar dengan baik.
3) Lingkungan
sosial sekolah, seperti guru, administrasi, dan teman-teman sekelas dapat
memengaruhi proses perkembangan
belajar seorang
siswa. Hubungan yang harmonis antara ketiganya dapat menjadi motivasi bagi
siswa untuk belajar lebih baik di sekolah. maka para pendidik, orangtua, dan
guru perlu memerhatikan dan memahami bakat yang dimiliki oleh anaknya atau
peserta didiknya, antara lain dengan mendukung, ikut mengembangkan, dan tidak
memaksa anak untuk memilih jurusan yang tidak sesuai dengan bakatnya.
B. Beberapa aliran
yang berhubungan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan
siswa
1. Aliran Nativisme
Nativisme
(nativisme)
adalah sebuah
doktrin filosofis yang berpengaruh besar terhadap aliran psikologis . Tokoh
utama aliran ini bernama arthur Schopenhoeur (1788-1860) seorangg filosofis
Jerman, Aliran filosofis nativisme ini dijuluki sebagai aliran pesimistis yang
memandang segala sesuatu dengan kacamata hitam, karena para ahli penganut ini
berkeyakinan bahwa perkembangan manusia ditentukan oleh pembawaannya, sedangkan
pengalaman dan pendidikan tidak ada pengaruhnya. Dalam ilmu pendidikan
pandangan ini disebut pesimisme pedagogis.
2. Aliran Empirisisme
Aliran
empirisisme (empiricism) tokoh utamanya adalah John Locke (1632-1704). Nama
asli aliran ini adalah “ The School of British Empiricism” (aliran empirisisme inggris).
Doktrin aliran empirisisme yang amat
mashur ialah “tabula Rasa” yang berarti lembaran kosong. Doktrin tabula rasa
menekankan arti pentingnya pengalaman, lingkungan dan pendidikan dalam arti
perkembangan manusia itu semata-mata bergantung pada lingkungan dan pengalaman
pendidiknya sedangkan bakat dan pembawaan sejak lahir dianggap tidak ada
pengaruhnya.
3. Aliran Konvegerensi
Aliran
kovergensi merupakan gabungan antara aliran empirisisme dengan aliran
nativisme. Aliran ini menggabungkan arti penting hereditas (pembawaan) dengan
lingkungan sebagai faktor-faktor yang berpengaruh dalam perkembangan manusia.
Tokoh utama aliran ini bernama Louis William Stern, seorang filosof dan
psycholog Jerman.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan peserta didik digolongkan menjadi dua factor, yaitu factor
internal dan factor eksternal.
a. Faktor internal
yang mempengaruhi perkembangan peserta didik yaitu faktor genetis, factor fisiologis dan faktor
psikologi.
b. Faktor eksternal yang mempengaruhi
perkembangan peserta didik yaitu: faktor biologis, faktor physis, faktor
ekonomis, faktor kultural, faktor edukatif, faktor religious, dan factor lingkungan.
2. Aliran-aliran
yang berhubungan dengan
faktor-faktor
yang mempengaruhi perkembangan peserta didik adalah aliran nativisme, imperialisme, dan konvergensi.
B. Saran
Sebagai guru atau pendidik dan pembimbing, hendaknya kita
bisa mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perkembangan dan
pertumbuhan pada peserta didik agar kita dapat mengatasi masalah-masalah yang
mungkin akan timbul pada saat proses belajar mengajar/pembelajaran baik di
dalam ruang lingkup pendidikan formal maupun nonformal.
DAFTAR PUSTAKA
Desmita, 2012. Psikologi
Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Remaja Rosdakarya
Hurlock, Elizabeth B.2002. Psikologi
Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta:
Erlangga
Monks, F.J., Knoers, A.M.P.,dan
Haditono, S.R. 2006. Psikologi Perkembangan. Yogyakarta: Universitas
Gadjah Mada Press.
Soeparwoto, 2004. Psikologi
Perkembangan. Semarang: UPT Unnes Press.
Sutirna, 2013. Perkembangan dan Pertumbuhan
Peserta Didik. Yogyakarta: Andi Offset
Pertanyaan?
Faktor apa yang paling menentukan keberhasilan seorang anak?
·
Faktor
Internal kecerdasan anak, kesiapan anak,
bakat anak, kemampuan belajar dan minat belajar anak juga bimbingan dari
orangtua nya,juga faktor eksternal meliputi pengajaran guru, pribadi dari guru yang mengajar, kompetensi
diri dan kondisi luar,sehingga kedua faktor ini memang sama-sama saling
menentukan keberhasilan seorang anak,tetapi jika dikatakan yang paling
menentukan itu lebih ke faktor Internal.
Di aliran Nativisme ada aliran
pembawaan,disitu yang dimaksud dengan pembawaan apakah pembawaan keluarga atau
lingkungan?
·
Yang
dimaksud dengan pembawaan di aliran ini adalah bahwa seorang anak lahir sudah
memiliki pembawaan sendiri-sendiri. Pembawaan yang maha kuasa, yang menentukan
perkembangan anak. Lingkungan sama sekali tidak bisa mempengaruhi, apalagi
membentuk kepribadian anak.
Dalam
Faktor psikis mengapa perkembangan perempuan lebih cepat dari laki-laki
·
Restrukturisasi
otak terjadi lebih awal pada wanita,Wanita mencapai pubertas lebih dahulu
daripada pria,Kondisi sosial,Harapan sosial & juga tingkat emosional wanita
lebih besar & lebih cepat bekerja sehingga mempengaruhi perkembangan psikis
wanita.
Mengapa bersosialisasi/berinteraksi
memerlukan kematangan fisik & psikis di dalam perkembangan peserta didik,sementara sewaktu anak-anak juga bisa melakukan interaksi di dalam lingkungan
dimana anak tersebut tinggal?
·
Untuk
dapat bersosilisasi dengan baik diperlukan kematangan fisik dan psikis sehingga
mampu mempertimbangkan proses sosial, memberi dan menerima nasehat orang lain,
memerlukan kematangan intelektual dan emosional, disamping itu kematangan dalam
berbahasa juga sangat menentukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar